Dari Investasi Konvensional ke Revolusi Aset Kripto Pasar Berkembang

Pengguna Aset Kripto biasanya terkonsentrasi di pasar matang di Eropa dan Amerika Utara, serta kawasan Asia-Pasifik. Wilayah ini memiliki sistem keuangan yang baik dan pengguna yang berpendidikan. Namun, pemahaman dan penerapan Aset Kripto di pasar baru seperti Afrika, Amerika Latin, dan Asia Tenggara masih dalam tahap awal. Wilayah ini kekurangan sistem keuangan yang stabil, tetapi sangat antusias terhadap skenario perdagangan baru yang dibawa oleh Aset Kripto.

Dengan bursa dan lembaga keuangan tradisional mulai memperhatikan pasar "belum terjamah" ini, permintaan yang telah lama ada sedang berubah menjadi pertumbuhan cepat dalam dana dan pengguna. Beberapa perusahaan telah mulai memperluas bisnis mereka ke daerah-daerah baru yang muncul. Misalnya, suatu perusahaan telah memperluas bisnisnya ke lebih dari 120 negara dan meluncurkan ponsel Web3 yang harganya hanya 99 dolar. Hingga bulan Juli tahun ini, perusahaan tersebut telah menjual lebih dari 460.000 ponsel, mengaktifkan lebih dari 1,8 juta dompet non-kustodian, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam ekosistemnya.

Pendiri perusahaan menyatakan bahwa tujuan mereka adalah untuk menciptakan pengguna Aset Kripto baru di pasar, bukan hanya mengulangi pengguna yang sudah ada. Mereka menggunakan cara promosi yang paling dasar - pemasaran langsung. Cara ini pernah digunakan secara luas di Tiongkok, tetapi tidak umum di pasar Barat. Mereka menjelaskan manfaat produk kepada pengguna berulang kali, dan membantu pengguna mendapatkan keuntungan di platform.

Promosi awal tidaklah mudah. Di beberapa negara di Afrika, tidak ada yang tahu apa itu Aset Kripto, dan penduduk sangat skeptis terhadap hal-hal baru. "Anda harus membuat mereka percaya bahwa Anda dapat mengubah hidup mereka, tetapi mereka sudah ditipu terlalu banyak kali," kata pendiri, "hanya ketika uang benar-benar masuk ke saku mereka, mereka akan percaya pada Anda."

Pengguna perusahaan ini sebagian besar adalah orang muda. Pendiri menjelaskan: "Bayangkan, seorang pemuda Nigeria berusia 20 tahun, setelah membeli ponsel kami, akan melihat 15 aplikasi yang sudah terpasang. Dan produk kami adalah dompet Anda." Penentuan pengguna yang tepat ini memungkinkan perusahaan tersebut untuk dengan cepat menguasai pasar dalam waktu singkat.

Struktur populasi di Afrika sangat muda, dengan rata-rata usia hanya 18 tahun, ini berarti ada banyak orang muda yang penasaran dan menerima teknologi dan aplikasi baru. Pendiri menyatakan: "Seluruh basis pengguna kami juga demikian. Membantu orang-orang muda ini untuk menghasilkan uang, mereka akan menjadi pengguna setia kami."

Di daerah yang kekurangan sistem perbankan modern, pembayaran enkripsi dan teknologi blockchain justru menemukan skenario aplikasi yang unik. "Pengguna 4G di Afrika sedang berkembang pesat, diperkirakan akan mencapai 300 juta pada tahun 2025." Pendiri menyebutkan, "Basis pengguna yang besar ini memberikan ruang pengembangan yang besar bagi bisnis kami."

Pengalaman pendiri yang tumbuh di Afrika membuatnya melihat potensi besar dari tanah ini. Dia menyatakan: "Saya dibesarkan di Afrika, melihat banyak masalah dan kebutuhan yang berbeda dari negara maju. Latar belakang ini memungkinkan saya untuk lebih peka menangkap titik sakit di pasar yang sedang berkembang."

Perusahaan ini telah berhasil menyelesaikan pendanaan senilai puluhan juta dolar, menarik investasi dari banyak dana kripto terkemuka. Pendiri mengungkapkan bahwa proses pendanaan penuh tekanan: "Tidak ada yang pernah melakukan ini, bagaimana Anda meyakinkan investor untuk menginvestasikan puluhan juta dolar? Ketika Anda baru berusia 26 tahun, tidak ada yang percaya Anda bisa melakukan ini."

Mengenai masa depan, pendiri tetap memiliki sikap optimis yang hati-hati. Dia percaya bahwa kita masih berada di tahap awal industri Aset Kripto, dan masih ada ruang pengembangan yang besar. Dia mendorong orang untuk memahami dan terlibat dalam koin digital, tetapi juga mengingatkan tentang kesulitan dalam berwirausaha: "Jika Anda bertanya kepada saya apakah saya akan terus berwirausaha, saya mungkin tidak akan pernah melakukannya lagi, karena ini benar-benar sangat sulit."